Saturday, May 23, 2009

Ringkasan Sholat

Date: May 1999

Sholat bukan menyembah tuhan, sholat adalah latihan memahami Quran, sebagai dokumentasi ajaran tuhan. Awal pagi digunakan untuk mempelajari sebagian kecil Quran, dan pemahamannya diulangi 5 kali sehari dalam sholat.

Bentuk latihan seperti ini sebenarnya bukan dimulai oleh Muhamad. Jauh sebelumnya, bisa ditemukan di sisa-sisa Kristen Orthodox dan sebagian Yahudi. Gerakan mereka surprisingly teramat mirip. Muhamad, dari hasil berfikiran jauhnya (isra-miraj) berkesimpulan untuk memanfaatkan latihan serupa untuk menuju ke kehidupan indah. Muhamad hanya meneruskan apa yang sebelumnya pernah disampaikan pada orang terdahulunya. Ini bukan ciri plagiat, ini adalah ciri betapa konsistennya ajaran tuhan sebagai referensi nilai positif-negatif absolut terhadap ajaran tuhan.

Sholat yang khusyuk bukan berkonsentrasi membayangkan diri bertemu dan berdialog dengan tuhan. Bisa dipahami betapa sulitnya mencapai tahap ini. Sholat yang benar adalah mengulangi pemahaman kembali apa yang dipelajari sebelumnya. Bukan untuk menghafal. Namun untuk mengerti. Secara implisit, bila mengerti, maka bisa 'hafal'. Secara implisit pula, mempelajari ajaran tuhan akan membuat kita 'percaya' pada tuhan.

Apa nyana yang ada sekarang malah untuk menghafal Quran di luar kepala dan tidak mengerti apa-apa. Percaya pada tuhan, namun tidak mengerti tugasnya sebagai manusia.

Lebih buruk lagi, karena membaca Quran tidak termasuk di dalam Rukun Islam buatan imam sinting, maka, Quran hampir tidak pernah dibaca. Mungkin waktu kecil pernah belajar mengaji. Berbekal dari itu, bila sholat, hanya itu-itu saja yang diulang sampai mampus. Dapat apapun tidak. Hanya komat-kamit kosong saja. Mungkin ketenangan terlepas dari dosa untuk batas waktu sholat itu, bahagia karena dapat pahala dan segala macam klenik lainnya.

Konsentrasi dengan seolah-olah berhadapan dengan tuhan jelas jauh berbeda dengan konsentrasi yang benar-benar memahami ulang ajaran tuhan. Konsentrasi yang terakhir ini tidaklah sesulit seperti yang pertama. Karena berfikir sesuatu yang real, nyata tentang bagaimana strategi menjawab tantangan hidup menurut ajaran tuhan.

Ingat, sholat memang kelihatan seperti meditasi. Yang sebenarnya melatih diri untuk berkonsentrasi, di tengah hiruk-pikuk kekacauan kehidupan. Dan sebagai usaha untuk memahami benar-benar ajaran tuhan. Usaha untuk mengerti Quran.

Gerakan dalam sholat itu sendiri memang mengsugestikan seperti kita menyembah pada tuhan. Yang mana tidak seperti itu. Gerakan yang sama harus diintrepetasikan sebagai janji setujunya kita kepada ajaran tuhan. Bila itu dianggap menyembah, itu adalah implisit. Seperti implisitnya kita percaya pada tuhan. Jadi yang dipentingkan bukannya percaya dan menyembah, namun mengerti dan menjalankan.

Dalam berwudhu-pun, dipenuhi janji untuk membuka pandangan kita, dengan menyeka muka. Begitu pula janji untuk membudayakan anggota tubuh lainnya untuk jalan hidup di jalan tuhan. Wudhu bukan untuk membersihkan diri dari kotoran fisik. Tentu, membersihkan badan dan pakaian diperlukan, karena untuk memiliki pikiran yang jernih, harus dibentuk infrastruktur kebersihan tubuh. Bagaimana bisa konsentrasi kalau gatal-gatal? Tetapi, tetap, di atas ini semua, kebersihan harus dicerminkan pada sikap kita. Tidak ada gunanya sudah bersihpun, tetap berfikiran dan bersikap kotor. Lebih baik jorok, tapi baik, tapi, apa bisa? Emergency, mungkin.

Tidak dibenarkan sholat dalam keadaan mabuk. Di sini bukan mabuk alkohol yang ditekankan. Di sini mabuk dalam arti kata tidak sadar dengan apa itu tujuan sholat. Bila alkohol, narkotik atau psikotropika tidak membantu membawa kita kepada kesadaran tentang tujuan sebenar, ya jelas tidak direkomendasikan untuk dipakai. Pertama harus sadar buat apa kita sholat, makanya kita menyatakan niat, deklarasi tujuan. Tujuannya ya diharapkan untuk memehami konsep ajaran tuhan untuk menjawab tantangan kehidupan nyata.

Dengan contoh-contoh yang pernah saya sampaikan bagaimana saya menjelaskan beberapa maksud yang dianggap mukjizat dan sifat tuhan, bisa kiranya para netter kembangkan. Belajarlah melihat dengan sudut pandang yang ditawarkan ini. Rasio akan selalu terlatih untuk digunakan. Kita menjadi lebih peka dalam mengamati keadaan sosial di sekeliling kita. Kita bisa lebih sadar atau zikrun.

Dalam keadaan zikrun, kita bisa dengan mudah recognize mana yang baik dan mana yang buruk. Pikiran yang buruk perlu langkah selanjutnya untuk diperangi habis-habisan, entah seklumit apapun. Yang baik harus dipelihara, dibesarkan, dikembangkan sehingga menjadi suatu yang 'do-able' dalam kehidupan nyata. Iman adalah berfikir, berucap dan bertindak menurut sesuatu. Maka, adalah pilihan kita untuk memilih alternatif kehidupan yang mana.

Selamat bersholat.

2 comments:

  1. Banyak elemen tulisan ini telah di-abrogasi oleh penulis, setelah dia total murtad. Silahkan kunjungi kesaksiannya di:

    http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?f=79&t=33037

    ReplyDelete
  2. Sholat secara bahasa artinya berdo'a. Sholat adalah perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Shalat merupakan bentuk penyembahan kepada Alloh SWT (bukan Allah yang dapat menjelma menjadi manusia kemudian menebus dosa,menebus dosa kepada siapa? ya kepada Allah lagi...sangat tidak logis).Dalam sholat tidak hanya membaca Al-Quranul Karim tetapi juga berisi do'a-do'a.
    Mengapa dalam ajaran agama-agama sebelum Islam ada ibadah yang mirip dengan shalat?karena ajaran-ajaran Kristen dan Yahudi sebelum diselewengkan berasal dari Tuhan yang sekarang menjadi Tuhannya umat Islam.

    Silahkan Anda lihat ajaran kristen saat ini. Saya yakin Yesus dalam beribadah tidak dengan bernyanyi-nyanyi sambil membawa piano ke dalam gereja. Yesus selalu beribadah pada hari Sabtu bukan pada hari Minggu. Yesus juga dikhitan (disunat). Kemudian oleh si Paul semua ajarannya diselewengkan.
    Saya yakin ibadah orang kristen saat ini sudah 100% menyeleweng dari ajaran aslinya.

    Pernyataan Tuan Paul salah tentang wudhu. Selain membersihkan wajah dan seterusnya, umat Islam dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang bersih dari najis, begitu pula tempat sholatnya harus bersih dari najis. Selain itu hati dan pikiran harus dalam keadaan bersih. Itulah mengapa ketika kita masuk masjid sepatu dan sandal harus dilepas.Begitu pula pakaian harus sopan. Kalau masuk ke gereja bebas, mau sepatu bekas nginjak tai kuda, tai sapi bebas masuk...Mau pakai tengtop, pakai celana kolor, ataupun pakai bikini, saya yakin tidak akan ada yang melarang...sungguh pelecehan terhadap tuan Paul sang pendiri agama sesat ini.

    Soal mabuk ? saya yakin tidak ada pemabuk yang ingat akan kewajiban sholat.Mabuk di sini penyebabnya bisa mabuk alkohol,narkoba, dan lain sebagainya yang pasti tuan Paul suka. Jelas Agama Islam tidak cocok bagi tuan Paul yang suka mabuk dan narkoba. Saya cukup paham tentang itu.

    Sholat itu akan berbekas hanya pada orang-orang yang khusyu. Khusyu di sini berarti fikiran dan perbuatan benar-benar terpusat kepada Alloh SWT baik ketika sholat maupun di luar sholat.

    Dalam Islam dzikir itu bukan sebatas do'a komat-kamit yang tuan Paul bayangkan. Dzikir adalah perbuatan hati dan perbuatan fisik yang selalu bersandar dengan mengingat segala ajaran Alloh SWT. Sedang belajar kita harus dzikir, sedang bekerja kita harus berdzikir, dalam segala rutinitas positif kita harus selalu berdzikir. Mana ada seorang pelacur ingat dzikir...




    ReplyDelete